Tulunggagung merupakan kabupaten yang menjadi sentra penghasil ikan tawar terbesar di Jawa Timur. Bapak Saiful melalui kelompok pengolahan hasil budi daya perikanan “Mina Markisa” mengembangkan produk olahan pangan dari ikan patin. Kulit ikan patin yang selama ini terabaikan bisa menjadi inovasi pangan di tengah sulitnya mencari nafkah saat pandemi COVID-19. Setelah daging ikan patin diambil untuk dijual ke pabrik sebagai bahan olahan produk makanan kaleng, kulit yang disisihkan begitu saja. Kulit ikan patin inilah yang selanjutnya diolah oleh Narni menjadi kerupuk kulit.
Proses membuatan kerupuk rambak dari kulit ikan patin cukup mudah dan sederhana. Kulit ikan yang telah dibersihkan dari lemak serta sisa daging yang masih menempel, selanjutnya di jemur di terik matahari lalu diberi bumbu dan digoreng.
Berikutnya pengemasan, kerupuk rambak kulit ikan patin yang dikemas baik dan rapat mampu bertahan hingga 4 bulan.
Produk rambak ikan patin yang sudah mengikuti pameran tingkat nasional ini memiliki cita rasa yang gurih, renyah dan lezat. Kulit ikan pari juga kaya akan kandungan gizi. Sehingga bisa membuat sistem kekebalan tubuh meningkat.